Senin, 06 Juni 2011

Tentang Iman dan Harapan


“When You Believe”,  Masih Ada Harapan  untuk Indonesia

When You Believe” merupakan soundtrack film kartun “Prince of Egypt” yang menceritakan kisah Nabi Musa dalam memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di tanah Mesir. Lagu ini dikarang oleh Stephen Schwartz pada tahun 1998 dan dipopulerkan oleh Mariah Carey dan Whitney Houston (Wikipedia).
Lirik lagu “When You Believe” merupakan kata-kata semangat bagi bangsa Israel pada saat mereka didera  penderitaan hidup akibat perbudakan. Di saat Bangsa Israel dilanda rasa putus asa dan tidak lagi percaya penyertaan Tuhan , lirik lagu ini mengingatkan untuk tetap percaya pada Tuhan , percaya pada mujizatNya.  Percayalah dan  biarkan  tanganNya bekerja.
There can be miracles
When you believe
Though hope is frail
It's hard to kill
Who knows what miracles
You can achieve
When you believe
Somehow you will
You will when you believe
Iman dan mujizat Tuhan adalah dua hal yang melekat satu sama lain. Mujizat adalah kejadian yang ajaib yang tidak dapat dipahami  akal manusia sehingga diyakini sebagai campur tangan  Tuhan . Mukjizat biasanya diyakini oleh orang yang mempunyai iman yang kuat akan Kuasa Tuhan.
Di jaman yang mengagungkan rasionalitas dan materialisme , sepertinya iman dan mujizat tidak lagi ada di ingatan manusia. Hidup manusia disibukkan dengan  pergulatan untuk menuju sukses yang ukurannya sangat duniawi : kaya, menduduki jabatan tinggi, dan  dihargai masyarakat.  Orang berpacu  untuk menuju ke puncak pencapaian hidup itu dengan segala daya dan upaya, bahkan bila perlu dengan cara yang bertentangan dengan nilai etika dan agama sekali pun. Akibatnya, manusia dan bangsa lupa hubungannya dengan Tuhan. Untuk mewujudkan ambisinya manusia tega merebut kesempatan dan hak hidup manusia lainnya. Homo homini lupus. Manusia saling memangsa sesamanya. Bangsa saling menindas dan menaklukkan bangsa yang lain demi keagungan bangsanya sendiri.
Ini nampaknya yang mungkin dirasakan bangsa Indonesia saat ini . Sesak hati melihat korupsi, kejahatan, ketidakjujuran, dan permainan politik yang tidak etis yang kasat mata dipertontonkan para pejabat Negara kepada rakyatnya. Rasanya sungguh miris  hidup di tengah  situasi semacam ini.  Dari waktu ke waktu,  dari jaman ke jaman , orde pemerintahan terus berganti-ganti sepertinya kita kok terjebak pada lubang yang sama, berputar-putar di tempat yang sama. Kita tidak menuju kemana-mana. Capai sekali rasanya. Akankah kita menuju tanah perjanjian itu ? Mampukah bangsa Indonesia mewujudkan cita-cita yang diimpikan oleh para pendiri bangsa ini ? Mengapa sekarang justru tidak ada lagi kebersamaan, kita sibuk memikirkan kepentingan diri, kelompok, dan golongan sendiri. Kita saling bersaing, bermusuhan, curiga dan iri dengan keberhasilan sesama anak bangsa.

Mau menuju kemana Negara Indonesia? Masihkah bangsa ini mempunyai harapan? Haruskah kita putus asa didera berbagai macam persoalan carut marut kehidupan bangsa?
Mungkin saat ini kita tengah merasakah hal yang sama dirasakan oleh bangsa Israel di Tanah Mesir. Kita ingin keluar dari penderitaan dan ketertinggalan.  Tapi para pemimpin sibuk dengan nafsu dan ambisi meraih puncak kekuasaan. Kita seperti ditinggalkan. Apakah kita harus menunggu seorang Musa yang bisa memimpin bangsa ini keluar dari carut marut persoalan bangsa?. Apakah selamanya kita akan menunggu Satria Piningit atau messiah yang dijanjikan akan membawa ketentraman dan kemakmuran?  Apakah kita cukup puas dengan janji-janji dan segala mitos itu dan menunggu mukjijat Tuhan bekerja ?
Saya kira Tuhan bukan lah seorang tukang sulap. MukjijatNya bekerja dalam semangat dan kerja keras setiap anak bangsa yang berupaya melakukan perubahan sekecil apa pun. Kata bijak Bunda Teresa  menyatakan : “Jangan tunggu pimpinan, lakukan sendiri seorang demi seorang”. Kalau para pimpinan bangsa tidak lagi bisa diharapkan sebagai motor dan motivator pembangunan dan perubahan bangsa, apakah kita tetap terus menggantungkan nasib anak bangsa dan generasi mendatang pada pemimpin. Mukjijat Tuhan tidak akan berkarya saat kita duduk diam dan bermeditasi saja. Mukjijat itu akan menjadi nyata kalau tiap-tiap manusia melakukan tanggungjawab dan tugasnya sebaik-baiknya dan memberikan hal terbaik yang bisa dipersembahkan pada bangsa melalui apa yang bisa dia lakukan. Kalau tiap-tiap orang bekerja dan memberikan yang terbaik di bidangnya masing-masing, saya kira bangsa ini tidak harus menunggu Satria Piningit untuk bisa terlepas dari belenggu keterpurukan dan menuju zaman keemasan yang dijanjikan.
Yang kita butuhkan hanya percaya dan tetap  menjaga harapan. Jangan biarkan api pengharapan itu padam.  Hanya dengan bersama dan bersatu padu kita bisa mewujudkan impian.  Dan mukjijat itu pun nyatalah.
When you believe
Somehow you will
You will when you believe
Berikut lirik lagu “When You Believe” selengkapnya :
Many nights we pray
With no proof anyone could hear
And our hearts a hopeful song
We barely understood
Now we are not afraid
Although we know there's much to fear
We were moving mountains long
Before we know we could
There can be miracles
When you believe
Though hope is frail
It's hard to kill
Who knows what miracles
You can achieve
When you believe
Somehow you will
You will when you believe


In this time of fear
When prayer so often proves in vain
Hope seems like the summer birds
Too swiftly flown away
And now I am standing here
My heart's so full I can't explain
Seeking faith and speaking words
I never thought I'd say


There can be miracles
When you believe (When you believe)
Though hope is frail
It's hard to kill
Who knows what miracles
You can achieve (You can achieve)
When you believe
Somehow you will
You will when you believe


They don't always happen when you ask
And it's easy to give in to your fear
But when you're blinded by your pain
Can't see your way safe through the rain
Thought of a still resilient voice
Says love is very near


There can be miracles (miracles)
When you believe (When you believe)
Though hope is frail
It's hard to kill
Who knows what miracles
You can achieve (You can achieve)
When you believe
Somehow you will
You will when you believe
You will when you believe
You will when you believe
Just believe
You will when you believe

Dan ini duet Whitney Houston dan Mariah Carey

1 komentar:

  1. Bagus... Dan bisa lebih bagus jika diperkaya dengan spiritualism islam yang banyak menjelaskan tentang Nabi Musa dan bangsa Israel.. Tks

    BalasHapus