Rabu, 01 Juni 2011

Tentang Spiritualitas

AMMONIA AVENUE
-abstract-desktopnexus.com

Ammonia Avenue merupakan judul lagu dari band rock  Inggris The Alan Parsons Project yang dirilis pada tahun 1984.
Tentang makna lirik lagu ini ada yang menafsirkan lagu ini berkisah tentang konflik antara ilmu pengetahuan vs agama dalam kehidupan sehari-hari.  Jika ilmu pengetahuan mempertanyakan segala sesuatu dan berusaha mencari jawabnya dengan menggunakan rasio atau akal, agama atau iman sebaliknya  menerima tanpa mempertanyakan atau “taken for granted”. Menggunakan rasio atau akal untuk mempertanyakan kebenaran agama bisa dianggap suatu yang berbahaya atau “dosa”. 
Lirik lagu ini menurut saya menggambarkan pengembaraan orang untuk mengenal Penguasa Alam Raya yang disebut agama dengan berbagai sebutan : Allah, Yahweh, Tuhan, Sang Hyang Widi, dsb.
Ada orang yang berusaha menyelami keajaiban alam raya dan penciptaNya melalui jalan rasionalitas ilmu yang mengandalkan akal manusia. Ada yang berusaha menyelamiNya melalui teks-teks yang tertulis dalam kitab suci agama-agama. Jalan agama adalah kebenaran final , satu-satunya jalan menuju kepadaNya bagi tiap-tiap umat suatu agama. Tidak ada diskursus dan wacana jalan lain untuk menuju ke tempatNya. Sebaliknya, jalan ilmu pengetahuan adalah memecahkan misteri kebesaranNya dengan mengandalkan akal atau rasio. Lewat jalan ilmu , memang banyak misteri penciptaan dan alam raya yang telah berhasil disibakkan manusia. Kelemahannya, intelektual atau ilmuwan akan cenderung memandang tinggi rasionalitas dan menganggap jalan agama hanyalah dongeng atau mitos. Sehingga ilmuwan seringkali memandang rendah atau sinis dengan cara pandang agamawan, dan lagu ini menunjukkan kesalahan cara pandang kaum intelektual ini.
Berikut ini penafsiran bebas menurut versi saya tentang makna lirik di balik lagu “Amonia Avenue”:
Tanpa mengenal Tuhan manusia bagai orang yang tersesat  , berdiri dalam kegelapan , menunggu terbitnya cahya mentari.
Dan siapa kita ini – orang yang merasa intelektual dan rasional - sehingga merasa berhak menghakimi keyakinan orang yang khusuk di jalanNya.
Kita ini sama-sama mencari jalan menuju “Amonia Avenue”
Jika kita minta bukti dan kita menyangsikan jawabannya.
Kita akan menjadi semakin ragu.
Karena mata kita buta akan kebenaran dan tanda-tandaNya
Hanya orang yang bijaksana dan tercerahkan yang memahamiNya

Untuk apa kita berlelah-lelah mencariNya
Jika kita tidak mendengar iramaNya, tidak melihat kehadiranNya
Sungguh sia-sia orang yang senantiasa mencari dan mencariNya
Karena sesungguhnya Dia tidak lah jauh
Dia hadir dan keagunganNya tergambar dalam diri manusia dan segala ciptaanNya.  
Inilah lirik lengkap lagu “Amonia Avenue”
Is there no sign of light as we stand in the darkness?
Watching the sun arise
Is there no sign of life as we gaze at the waters?
Into the strangers eyes

And who are we to criticize or scorn the things that they do?
For we shall seek and we shall find Ammonia Avenue

If we call for the proof
 and we question the answers
Only the doubt will grow
Are we blind to the truth or a sign to believe in?
Only the wise will know

And word by word they handed down the light that shines today
And those who came at first to scoff, remained behind to pray
Yes those who came at first to scoff, remained behind to pray

When you can't hear the rhyme and you can't see the reason
Why should the hope remain?
For a man will be tired and his soul will grow weary
Living his life in vain

And who are we to justify the right in all we do?
Until we seek until we find Ammonia Avenue

Through all the doubt somehow they knew
And stone by stone they built it high
Until the sun broke through
A ray of hope, a shining light Ammonia Avenue

Coretanku di 1 Juni 2011



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar