Senin, 30 Mei 2011

Tentang Integritas


Integrity atau integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan  nilai dan prinsip. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan  kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik).  Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya (Wikipedia).
We have integrity when what people see is the same as who we say we are.  Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-katanya tidak dapat dipegang atau bahasa Jawanya mencla-mencle, esuk dele sore tempe. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia  dengan banyak wajah dan penampilan yang  disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya. 
Integritas menjadi karakter kunci bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan (trust) dari pegawainya. Pimpinan yang berintegritas  dipercayai karena apa yang menjadi ucapannya juga menjadi tindakannya. Dari selancar di internet saya menemukan ungkapan yang menarik tentang integritas :
“When you are looking at the characteristics on how to build your personal life, first comes integrity; second, motivation; third, capacity; fourth, understanding; fifth, knowledge; and last and least, experience.
Without integrity, motivation is dangerous; without motivation, capacity is impotent; without capacity, understanding is limited; without understanding, knowledge is meaningless; without knowledge, experience is blind. Experience is easy to provide and quickly put to good use by people with all other qualities.
Make absolute integrity the compass that guides you in everything you do. And surround yourself only with people of flawless integrity.”
(Sumber dari  SINI )
Ungkapan yang saya cetak tebal menurut saya sangat inspirasional : Tanpa integritas , motivasi menjadi berbahaya; tanpa motivasi, kapasitas menjadi tak berdaya; tanpa kapasitas, pemahaman menjadi terbatas; tanpa pemahaman pengetahuan tidak ada artinya; tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta.
Kesimpulannya, integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang. Integritas adalah gambaran keseluruhan pribadi seseorang (integrity is who you are).
Saya tertarik mengulas tentang integritas karena bulan-bulan ini perguruan tinggi tempat saya bekerja disibukkan dengan pemilihan pimpinan di tingkat Universitas , Fakultas dan Jurusan. Sumber daya dosen tingkat Universitas dan Fakultas saat ini semakin berkualitas.  Hampir semua dosen saat ini adalah  lulusan S2. Bahkan setiap tahun jumlah dosen bergelar doktor  dan professor semakin meningkat. Melihat kapasitas dan kapabilitas para dosen semacam ini, tentunya tidaklah sulit untuk memilih siapa-siapa yang cocok menduduki jabatan pimpinan.
Setelah membaca tentang makna integritas, saya berpendapat kriteria integritas sebagai persyaratan pertama dalam memilih pimpinan, baru berikutnya menyusul syarat kapabilitas intelektual dan manajerial. Saya akan mulai mengamati dan  mempelajari  siapa saja di antara begitu banyaknya SDM yang berpendidikan tinggi dengan beraneka macam bidang kepakaran yang kira-kira menunjukkan seorang yang mempunyai integritas.  Saya berharap dari hasil pengamatan itu dapat menemukan banyak figure calon pemimpin yang tidak hanya berintegritas tinggi tapi juga berwawasan luas dan visioner. Kalau dari hasil  pengamatan saya nanti ternyata saya kesulitan menemukan calon pemimpin yang berintegritas, dan sebaliknya yang banyak saya temukan justru tipe sebaliknya yakni tipe hipocricy  maka lembaga ini sungguh-sungguh dalam ancaman bahaya.  Bahaya yang mengancam bukan main-main. Karena lembaga yang mengalami krisis  integritas akan mengalami kemerosotan akibat proses pembusukan dari dalam unsur-unsur organisasi sendiri.
Saya optimis  krisis integritas tidak akan melanda lembaga tempat kerja saya ini. Karena saya yakin, para intelektual, para pakar, dan pemegang jabatan di tingkat Universitas mau pun Fakultas adalah insan-insan yang mempunyai integritas tinggi dan mempunyai komitmen tinggi pada kepentingan dan kemajuan lembaga. Mereka adalah kaum intelektual dan akademisi yang tentu saja mempunyai pemikiran dan wawasan yang terbuka dan akan meletakkan kepentingan lembaga di atas kepentingan pribadi maupun kelompok dan golongannya.  Semoga saja demikian. Selamat memilih !


Coretanku awal Mei 2011
Gambar : phoenixtreeproductions.wordpress.com

19 komentar:

  1. Makasih atas berbagi tulisannya,..menambah wawasan saya..

    BalasHapus
  2. Makasih juga telah baca tulisan ini

    BalasHapus
  3. terima kasih, sangat berguna artikel ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. senang sekali kalau tulisan ini bisa bermanfaat bagi banyak orang

      Hapus
  4. trimakasih telah berbagi ilmu

    BalasHapus
  5. Quotenya bagus Bu..
    terima kasih inspirasinya..

    BalasHapus
  6. Terima kasih. Semoga memotivasi kita semua untuk selalu menjaga integritas diri

    BalasHapus
  7. Terima kasih. Semoga memotivasi kita semua untuk selalu menjaga integritas diri

    BalasHapus
  8. tulisan yang bagus dan memberikan banyak makna,,
    saya jempol dah,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Selamat merenungkan dan semoga kita bisa mempraktekkan

      Hapus
  9. saya suka tulisan ibu...mohon ijin..beberapa kalimat saya kutip untuk pembahasan saya membri materi pada staf Telkom ya bu nuwun..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Monggo, senang sekali kalau tulisan ini bisa bermanfaat bagi pengembangan kualitas SDM Telkom

      Hapus
  10. Terima kasih, sudah membagi ilmunya Bu. :)

    BalasHapus
  11. Trimaksih bnyak ilmunya bu :)

    BalasHapus
  12. Senang sekali kalau tulisan ini bisa bermanfaat. Semoga bisa jadi pembelajaran dan perenungan kita bersama

    BalasHapus