Satu bulan lagi, tepatnya
tanggal 9 Juli 2014, kita akan memilih Presiden dan Wakil Presiden. Mendekati hari
pemilihan, persaingan antar kubu kandidat presiden semakin panas. Segala cara
dan strategi dilakukan untuk mengambil hati rakyat agar mau menjatuhkan pilihan
pada salah satu kandidat.
Dalam kontestasi politik, rakyat sepertinya hanya sebagai pelengkap penderita...dihargai
saat suaranya dibutuhkan atau difungsikan sebagai batu loncatan untuk meraih kekuasaan. Nasib terburuk… siap dijadikan
tumbal saat terjadi konflik antar elite
yang berebut kuasa. Berapa
nyawa rakyat yang harus dikorbankan saat meruntuhkan Orde Lama? Berapa orang
yang dibakar dan berapa perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual saat
melengserkan rezim Orde Baru? Di luar negeri, berapa banyak nyawa rakyat yang hilang
saat rezim Nazi di Jerman? Saat konflik politik di Mesir dan Suriah? dan masih
banyak lagi.
Bicara tentang posisi rakyat dalam kompetisi berebut
kuasa jadi ingat lagu Donna Donna yang menjadi soundtrack film Gie (2004) atau
Soe Hok Gie, aktivis mahasiswa di jaman
Orde Lama. Lagu Donna Donna aslinya adalah lagu rakyat Yahudi yang dipopulerkan
oleh Joan Baez di tahun 1960.
Ada yang mengatakan lagu ini lagu
yang dinyanyikan orang Yahudi saat dalam perjalanan menuju kamp konsentrasi
atau rumah pembantaian Yahudi di Auswitch, Polandia. Lirik lagu ini sendiri bercerita
tentang seorang petani dengan anak sapinya saat dalam perjalanan menuju ke rumah jagal. Dengan
muka sedih si anak sapi yang
mau disembelih melihat burung yang terbang bebas di angkasa. Si petani bilang
…udah nggak usah komplain …siapa suruh kamu jadi anak sapi…coba kamu punya sayap, kamu bisa terbang bebas
seperti burung di langit. Bait akhir lagu ini menyimpulkan anak
sapi mudah untuk dibunuh
tanpa tahu apa alasannya. Namun bagi yang memiliki kebebasan akan bisa terbang
bebas seperti burung layang-layang di angkasa.
Calves are easily bound
and slaughtered
Never knowing the reason
why
But whoever treasures
freedom
Like the swallow must
learn to fly.
Apa yang bisa dipelajari dari lirik lagu ini ?
Lagu ini bicara tentang posisi rakyat kecil yang mudah
dijadikan tumbal kerakusan elite berebut kekuasaan politik.
Mengapa rakyat mudah menjadi korban?
Mengapa rakyat tidak bisa bebas menentukan nasibnya
sendiri?
Apa selamanya rakyat hanya selalu sebagai tumbal dalam
perjuangan perebutan kekuasaan ? Apa selamanya rakyat hanya tunduk manut pada
arahan (agitasi dan indoktrinasi) para elite ?
Jawabnya : Who told
you a calf to be ? Siapa suruh kamu jadi anak sapi ?
Kenapa kamu tidak memilih untuk menjadi seperti burung
yang terbang bebas di udara?
Dalam otokrasi , rakyat adalah anak sapi atau domba
Dalam demokrasi rakyat adalah burung yang terbang bebas
Tapi,
Demokrasi bukan pasangan ideal dari kemiskinan dan kebodohan
Karena miskin dan ketidaktahuan, banyak burung yang memilih menjadi domba atau anak sapi
Karena lapar, pilihan politik bukan disetir oleh kehendak bebas tapi kehendak kebutuhan perut…kita memilih mereka yang bisa bayar
Karena ketidaktahuan dan tidak mau tahu, kita tidak mendengarkan suara hati dan lebih mengikuti irama genderang yang ditabuh para elite
Kita punya pilihan untuk bebas memilih sesuai bisikan hati nurani, tapi kita lebih mendengarkan bisikan elite untuk memilih sesuai kepentingan mereka
Kita punya nalar sehat untuk membuat pilihan bebas, namun lebih memilih tunduk pada panduan elite dengan alasan yang tidak masuk akal sekali pun.
Kita tutup mata atas segala kelemahan dan cacat cela para elite panutan. Apapun pilihan elite itu yang terbaik buat kita.
Siapa suruh kita jadi domba?
Siapa suruh kita jadi tumbal kerakusan para elite berebut kuasa?
Dalam demokrasi ….. bagi yang mampu dan tahu …. memilih untuk menjadi burung atau domba sepenuhnya pilihan ada di tangan kita.
Dan kalau kita bisa jadi burung, kenapa memilih jadi domba.
Jatuhkan pilihan politik sesuai bisikan nurani, bukan apa kata mereka.
=============================
Ini suara merdu Sita menyanyikan DONNA DONNA :
Dan ini LIRIK LAGUNYA :
Gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8aqRBmjEeV8ilDpaEVaaVhaxrXL7Us4TEne-d_2z_MFzgOQwsHOWEyD5K_S-o9IYK1ilXgVJEtWtYHpA5I0bZHzj2BnBVUJ4icSBQ_QmfX1ivsGlrhBUfibk0ebVTYNYDzCZZtDFtCLg/s1600/5025-Puppeteer-Man-Controlling-The-People-In-His-Life-Clipart.jpg
Artikel terkait :
Apa dan Siapa Presiden Idola Indonesia 2014
Artikel terkait :
Apa dan Siapa Presiden Idola Indonesia 2014