The world is full of people whose notion of a satisfactory future is, in fact, a return to the idealized past. ~Robertson Davies, A Voice from the Attic
desktopnexus.com
Dari piknik ke youtube saya menemukan video yang menampilkan gambar-gambar pemandangan khas Indonesia dengan diiringi lagu Fool (If You Think It’s Over) yang dibawakan penyanyi Inggris, Chris Rea. Tidak tahu mengapa perpaduan antara pemandangan alam Indonesia dengan lagu Chris Rea ini terasa pas banget dan enak didengarkan. Melihat video ini saya menjadi melankolis. Ingat masa-masa indah saat muda. Ingat kondisi Indonesia masa lalu. Ini videonya.
Setiap manusia yang beranjak ke usia senja , dia akan mulai senang mengingat kenangan masa lalu , masa-masa ketika usia masih muda. Masa ketika problem terberat yang dihadapi adalah seputar pacaran , putus cinta dan patah hati. Lagu "Fool" sendiri memang bicara tentang anak muda. “Fool if you think it's over” merupakan ucapan yang biasa dilontarkan orang dewasa pada anak muda yang patah hati diputuskan kekasihnya. Bodoh jika kamu mengira semuanya seakan kiamat. Itu juga yang akan saya ucapkan pada anak saya kalau mengalami hal yang sama. Saya bisa ngomong seperti itu karena masa usia 17 tahun sudah lama sekali saya tinggalkan. Cara memandang suatu persoalan ternyata berubah seiring dengan kematangan usia.
Saya tidak akan panjang lebar membahas tentang makna lirik lagu Christ Rea , tentang putus cinta dan patah hati. Yang lebih menarik perhatian adalah gambar-gambar pemandangan khas Indonesia dan ingatan saya yang melayang ke masa lalu.
Rasanya sudah lama saya tidak melihat wajah Indonesia yang seperti di video ini : alam yang segar , hijau, tenang, dan damai. Mata saya selama ini dijejali dengan gambaran tentang Indonesia sebagaimana terpampang di media massa : wajah modernitas kota dengan segala macam gaya hidup penghuninya yang digambarkan oleh majalah, TV dan sinetron atau hiruk pikuk persoalan politik yang ditampilkan berita dan talk show di TV. Capek mata dan hati menonton semua itu. Melihat video ini jadi rindu dengan wajah Indonesia saat masih lugu , ibaratnya masih sweet seventeen. Indonesia masa lalu. Yah masa lalu memang selalu terasa indah untuk dikenang ……terlebih lagi kalau masa sekarang dirasakan penuh persoalan.
Nostalgia identik dengan angkatan tua. Dulu saya sering bosan kalau almarhum ayah mulai cerita tentang masa mudanya , tentang jaman Belanda, tentang Soekarno dan sebagainya. Kalau sudah bicara tentang masa lalu bisa panjaaaang dan susah untuk dihentikan. Jaman dulu lebih inilah, lebih itulah. Pokoknya jaman dulu selalu lebih baik dari sekarang. Kini, ketika usia saya merangkak pelan menuju kategori ‘jadul’ saya mulai bisa merasakan dan memahami mengapa orang tua biasanya suka cerita tentang those good old days … hari-hari yang lebih indah dan menyenangkan saat masih muda.
Saya mulai seperti ayah saya. Sepertinya jaman saat saya masih muda lebih menyenangkan dibanding sekarang ini. Mengenang masa muda, memori saya langsung ingat gambaran penampilan teman-teman SMA dan kuliah di era tahun 1980an. Saya ingat teman kuliah saya ada yang ke kampus memakai baju mini sedikit diatas lutut dibelah tengah lagi. Ada lagi yang pakai model rok langsung celana dengan tinggi sedikit di atas lutut. Saya tidak membayangkan ada mahasiswa saya saat ini yang berani tampil segila itu.
Kondisi ekonomi dan politik Indonesia tahun 1980an memang lebih stabil dan tidak banyak gejolak. Aktivitas politik mahasiswa tidak seleluasa saat ini, karena memang dibatasi dan dikontrol ketat pemerintah. Tidak heran kalau saat itu konsentrasi mahasiswa lebih difokuskan ke perkuliahan , kesenian, pencinta alam dan kegiatan-kegiatan lain yang apolitis. Pengelompokan mahasiswa berdasarkan ideologi juga tidak seterbuka sekarang ini. Apa dan bagaimana identitas ideologis mahasiswa menjadi tidak kelihatan dan tidak penting . Hanya mahasiswa tertentu yang concern ke aktivitas politik, mayoritas mahasiswa adalah tipe fokus belajar dan happy-happy.
Pendapat ini murni pendapat orang yang sedang bernostalgia yang tentunya sangat subyektif sekali. Karena kacamata yang digunakan adalah pengalaman pribadi saya yang bisa saja peristiwa yang sama dipahami berbeda oleh orang lain dengan pengalaman yang berbeda. Tiap jaman menggoreskan catatan sejarahnya sendiri-sendiri. Mahasiswa tahun 1960-an mempunyai romantisisme yang berbeda dengan mahasiswa tahun 1980-an. Anak muda era 1990-an mempunyai kisah nostalgia yang berbeda dengan anak muda tahun 2000-an.
Namun, apa pun alasannya kondisi sosial ekonomi politik Indonesia saat ini memang membuat orang cenderung merindukan those good old days. Orang yang mulai bosan dan lelah dengan penguasa politik yang ribut terus akhirnya merindukan kembali jaman Pak Harto, menginginkan stabilitas politik dan ekonomi sebagaimana jaman Orde Baru. Inilah yang disebut nostalgia. "The term of "feeling nostalgic" is more commonly used to describe pleasurable emotions associated with and/or a longing to go back to a particular period of time" (Wikipedia).
Pertanyaannya adalah cukup puaskah kita menjawab tantangan problema bangsa saat ini dengan bernostalgia tentang jaman yang ideal di masa lalu. Apakah tatanan ideal di masa lalu bisa menjawab tantangan persoalan masa kini?
Pertanyaannya adalah cukup puaskah kita menjawab tantangan problema bangsa saat ini dengan bernostalgia tentang jaman yang ideal di masa lalu. Apakah tatanan ideal di masa lalu bisa menjawab tantangan persoalan masa kini?
Apakah zaman Pak Harto sudah menjadi romantisisme , menjadi bagian those good old days sehingga yang terkenang yang baik-baik saja dan kita dengan cepatnya melupakan sisi kelam sejarah Orde Baru?
Ternyata tatanan politik ideal di masa lalu dirindukan untuk memecahkan persoalan ekonomi politik saat ini lebih karena sistem politik ideal di masa lalu adalah bagian dari nostalgia. Kenangan yang dirindukan untuk kembali. Persoalan apakah sistem ideal di masa lalu bisa atau tidak , cocok atau tidak untuk menjawab tantangan jaman sekarang ini adalah soal lain lagi. Yang penting dengan bernostagia orang dapat mengobati rasa rindunya akan segala hal yang indah dan menyenangkan di masa lalu sehingga dapat melupakan situasi tidak menyenangkan di saat ini.
Tapi hati-hati jangan sampai terbius dengan masa lalu. Bisa jadi gambaran ideal itu hanya tipuan atau khayalan indah orang yang sedang sakit rindu. Nostalgia is a seductive liar , nostalgia adalah kebohongan yang menggairahkan demikian kata George Wildman Ball
Mari kita lupakan sejenak semua persoalan yang berat-berat. Kita bernostalgia jaman SMA dengan menyimak lagu “I Remember” dari Mocca , band dari Kota Bandung.
Tapi hati-hati jangan sampai terbius dengan masa lalu. Bisa jadi gambaran ideal itu hanya tipuan atau khayalan indah orang yang sedang sakit rindu. Nostalgia is a seductive liar , nostalgia adalah kebohongan yang menggairahkan demikian kata George Wildman Ball
Mari kita lupakan sejenak semua persoalan yang berat-berat. Kita bernostalgia jaman SMA dengan menyimak lagu “I Remember” dari Mocca , band dari Kota Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar