Ceritanya, malam itu kami dalam
perjalanan pulang sehabis mengikuti Seminar Nasional Dies Natalis Fisip Unsoed
ke -27 di Purwokerto dan sekitar pukul 12 malam lebih hendak mengantarkan teman
yang tinggal di Yogya. Entah mengapa teman dosen yang orang Yogya itu seperti
lupa jalan sehingga ceritanya kebablasan sampai ke ring road. Karena jalan itu jalan tol satu arah maka kami
meneruskan menelusuri jalan itu untuk menemukan jalan untuk bisa balik arah. Pas
saat perjalanan itu, di tengah jalan kami
menemukan tanda bahwa jalan baru dalam perbaikan dan karena gelap kami tidak
melihat sisa atau celah jalan yang bisa kami lewati. Entah bagaimana (ini yang
kemudian sulit kami pahami) kok kami bisa bersepakat mengambil keputusan melewati
jalur sebelahnya yang tentu saja itu merupakan jalan satu arah yang berlawanan
dengan arah mobil kami. Pemahaman kami berenam saat itu mungkin karena jalan
diperbaiki dan disitu tidak ada tanda panah yang bisa memberi petunjuk celah
jalan yang harus dilalui, maka mungkin jalan diarahkan ke jalur sebelah dan
berubah menjadi jalan dua arah (suatu pikiran yang sangat tidak rasional yang
kami heran luar biasa bagaimana bisa sampai ke otak kami. Kekuatan apa yang
membuat kami seolah tidak bisa berpikir jernih).
Singkatnya, kami masuk ke jalur sebelah.
Betapa kami terkejut dan shock ketika kemudian dari jauh kami lihat dua mobil
beriringan dengan kecepatan tinggi melintas di depan kami. Saat itulah kami
sadar bahwa jalan ini tetap merupakan jalan tol satu arah. Dan kami sudah
terlanjur masuk dan berjalan ....dengan melawan arah !!!! Oh...My God. Secara insting diputuskan untuk memberi tanda dengan mengkedip-kedipkan
lampu mobil. Tapi kami lihat mobil di depan kami tetap melaju kencang tanpa ada
keinginan untuk melambatkan laju mobilnya (jelas mobil ini nggak salah. Siapa sangka ada mobil melawan arah di jalan
tol satu arah, mungkin dia juga shock atau mengira kami rombongan orang mabuk
atau orang gila naik mobil). Begitu saya lihat mobil itu tetap melaju kencang di depan
kami....saya merasa itulah saat terakhir kami. Dan saat itulah spontan dari
mulut saya (sebagai penganut iman kristiani) terucap dengan pelan , tanpa
berteriak , menyebut : “Jesus“, dan
dalam hati saya mengucap kalimat yang biasa menutup doa umat Kristen : “KehendakMu
jadilah”. Saya mengucap kalimat ini karena saya melihat hanya kuasa Ilahi
atau mukjizat ...Miracle ...yang bisa
menyelamatkan kami dan kalau ini akhir hidup kami ya inilah yang menjadi
suratan nasib atau KehendakNya. Dan apa yang terjadi kemudian adalah
......suatu pengalaman batin yang tak bisa terlukiskan dalam kata. Sungguh
ajaib....mobil yang melaju kencang di depan kami akhirnya berbelok menghindari
mobil kami....demikian pula mobil yang melacu kencang di belakangnya juga
mengikuti menghindari kami. Tapi ini belum berakhir.......dari jauh kami
melihat entah truk atau bis yang jelas kendaraan besar yang melaju di depan
kami. Namun, anehnya kami tidak panik. Ini yang juga membuat kami heran. Kami semua tenang menghadapi semua
situasi yang mencekam ini dan saya yang biasanya penakut bisa dengan tenang
bilang ke rekan yang mengendarai mobil untuk terus memainkan lampu mobil. Dan
mobil yang ketiga ini pun mengambil langkah seperti dua mobil sebelumnya.
Setelah melaju beberapa waktu akhirnya kami melihat celah masuk ke jalur lambat
dan pelan-pelan kami membelok ke arah sana. Begitu bisa masuk ke jalur lambat...
betapa leganya kami ..rasanya plong. It’s Amazing !!! ... kata-kata yang
biasa diucapkan Tukul ini berulang-ulang terlontar dari mulut kami.
Pengalaman lolos dari maut ini sungguh benar-benar
menakjubkan ....Amazing... dan
ancaman maut itu tidak hanya berlangsung dalam hitungan detik, tapi kami harus terpaksa
menghadapinya sepanjang kami menelusuri jalan yang melawan arah : ...di jalan
tol....di tengah malam...yang pastinya kendaraan melaju dengan kecepatan
maksimal. Pelajaran yang bisa diambil adalah kami jelas bersalah dan kecerobohan ini bisa merugikan keselamatan
orang lain. Namun, kesalahan ini tidak akan terjadi kalau ada penunjuk jalan atau tanda perbaikan jalan yang
memadai. Hikmah dari sisi spiritual,
untuk saya pribadi, adalah peristiwa ini membuat iman akan Kebesaran Kuasa
Tuhan menjadi semakin kuat. Kuasa itu
sungguh nyata. Saya yakin teman-teman saya yang beda iman tentu juga
meyakininya. Mereka saat itu tentu juga, meskipun tak terlontar secara lisan, meminta campur tangan Kuasa-Nya.
Peristiwa ini menyadarkan saya akan arti hakiki agama atau religion. Bagi saya, agama adalah media untuk mengenal Kuasa Ilahi. Agama menyediakan media bagi umat pemeluknya untuk menuju kepada yang Maha Kuasa itu. Agama bukan sekedar identitas, yang menunjukkan siapa “saya” dan siapa “mereka”. Agama adalah way of life, cara pandang, cara memaknai hidup, cara saya menanggapi setiap momen dan setiap pergumulan hidup yang saya hadapi. Intinya, agama adalah sumber kekuatan spiritual.
Peristiwa ini menyadarkan saya akan arti hakiki agama atau religion. Bagi saya, agama adalah media untuk mengenal Kuasa Ilahi. Agama menyediakan media bagi umat pemeluknya untuk menuju kepada yang Maha Kuasa itu. Agama bukan sekedar identitas, yang menunjukkan siapa “saya” dan siapa “mereka”. Agama adalah way of life, cara pandang, cara memaknai hidup, cara saya menanggapi setiap momen dan setiap pergumulan hidup yang saya hadapi. Intinya, agama adalah sumber kekuatan spiritual.
Karena itu, saya selalu melihat
agama sebagai relasi yang sangat pribadi yang hanya Dia yang perlu tahu, tidak
perlu saya pertunjukkan di depan umum atau di ranah publik. Begitu pribadinya
hubungan saya dengan Tuhan, membuat saya tidak ingin itu diketahui orang
banyak. Iman saya cukup Dia saja yang tahu. Saya tidak akan memanggil atau
menyebut Nama-Nya tanpa tujuan yang jelas atau sekedar untuk menunjukkan
identitas agama yang saya anut. Nama Tuhan yang saya imani hanya akan terucap
dalam doa-doa pribadi. Saya ucapkan dengan sepenuh hati, sepenuh iman dan
kepasrahan. Itu pula yang saya lakukan saat dengan pelan saya sebutkan Nama-Nya
di saat diambang ancaman maut. Dan
ternyata sungguh benar firman Yesus yang menyatakan iman sekecil apapun
memiliki kekuatan yang luar biasa : “ If you have faith as small as a
mustard seed, you can say to this mountain, 'move from here to there' and it
will move." (Matthew 17:20)
Menutup tulisan ini, saya kutip kata-kata inspiratif tentang mukjizat atau
miracles berikut :
When you speak from your heart and say the words your soul
has only dared to whisper, that’s when miracles happen (Unknown-http://www .jueves filosofico.com/miracles/ )
When you wish for something it most likely comes true - in
forms small or big. You can be assured that there is a real connect with that
one person out there.
(http://thengodiary.blogspot.com/2011/08/the-ngo-diary-miracles-happen.html)
Refleksi tentang keajaiban Kuasa Tuhan menjadi lebih merasuk pabila sambil mendengarkan lagu rohani ini :
Gambar : lupusranting.wordpress.com
Didalam matius 7 : 7 , sudah jelas bahawa tuhan yesus akan membuka apabila someone mengetuk pintu. Ketika dalam emergency kejadian di atas, anda telah mengetuk pintu tuhan yesus, dan dia membukanya lalu menyelamatkanmu. Ayat bible ini memang memang benar dan akan terjadi dalam hidupmu, dan bukan hanya tulisan. " We Love u Jesus " tq for everything !
BalasHapusTerima kasih telah membaca kesaksian ini. Semoga pengalaman nyata ini semakin menguatkan iman kita akan Kuasa Tuhan dalam perjalanan hidup manusia.
Hapus