Kompas 9 Desember 2015 memuat kabar baik tentang Indonesia : Joey Alexander, anak Bali usia 12 tahun masuk nominasi Grammy Awards 2016. Tak tanggung-tanggung Joey dinominasikan di dua kategori sekaligus, album instrumental jazz dan improvisasi jazz terbaik.
Luar biasa. Anak 12 tahun dan musik jazz. Perpaduan yang
tidak lazim. Kebanyakan anak seusia Joey, di Indonesia bahkan di banyak negara
di dunia , asyik dengan games dan musik pop. Tapi Joey adalah anomali, bukan
saja untuk Indonesia tapi juga dunia. Anak ini mampu memainkan improvisasi jazz
dengan tingkat kesulitan tinggi yang umumnya baru bisa dikuasai melalui praktek
puluhan tahun. Kekuatan musik jazz ada
di improvisasi, dan ini butuh feeling
maupun passion bukan sekedar
penguasaan tehnik memainkan alat musik. Keandalan musisi jazz dibuktikan saat jam session atau saat bermain bersama tanpa
direncanakan sebelumnya, tanpa latihan, bebas memainkan alat musiknya tapi
tetap harmonis dan enak didengar. Joey mampu ber-jam session dengan tingkat improvisasi tinggi dan itu dilakukannya
dengan musisi jazz yang telah matang dan berpengalaman baik di dalam dan di
luar negeri. Joey bahkan berhasil memenangkan kompetisi antar master jazz di
Ukraina dengan menaklukan 40-an musisi jazz dari berbagai negara.
Menonton kepiawaian Joey memainkan jari-jari tangannya di
atas tuts piano membuat rasionalitas jadi tumpul. Berbagai komentar di youtube –
yang sebagian besar bule –ada yang menyebut Joey sebagai alien dari planet lain,
reinkarnasi dari empu jazz , Mozzart-nya musik jazz, old-soul dan talenta dari Tuhan (God-given talent). Komentar-komentar ini memang tidak salah. Banyak
hal dari diri Joey yang sulit dipahami otak manusia. Talenta bermain musik
diperoleh dari ayahnya yang musisi jazz amatir selebihnya dia mengembangkan
diri melalui youtube dan mendengarkan koleksi cd ayahnya. Di usia 6 tahun Joey
telah mampu memainkan karya Thelonius Monk dan kini di usia 12 tahun tingkat
penguasaannya sudah melebihi kemampuan musisi jazz sekaliber doktor sekalipun
(Buktinya bisa dilihat DISINI, DISINI , DISINI , dan banyak lagi).
Untuk Joey terima kasih kamu telah memberikan kebahagiaan dan
kegembiraan sekaligus kebanggaan pada bangsa Indonesia, sesuatu yang selama ini
tidak bisa kami peroleh dari pejabat negara yang seharusnya matang, bijaksana dan memberi
tauladan pada generasi muda. Masa depan Indonesia ada di tangan generasimu, berkaryalah
dan berkreasilah untuk bangsa dan dunia. Untuk masyarakat internasional, jangan
lihat Indonesia dari pemerintahannya, lihatlah betapa kreatifnya anak muda
Indonesia. Lihatlah kami punya Joey, GAC,
The Overtunes, Jakarta beatbox , Stars and Rabbit dan masih banyak lagi. Karena mereka kami bangga menjadi orang Indonesia.
Gambar : Joey Alexander twitter
Gambar : Joey Alexander twitter